Jorge Martín, pembalap Spanyol, baru-baru ini merayakan pencapaian luar biasa setelah meraih gelar juara dunia MotoGP pada musim 2024. Keberhasilannya ini terasa lebih istimewa mengingat perjalanannya yang penuh dengan tantangan, dan tak dapat dipungkiri bahwa keputusan Ducati untuk memilih Marc Marquez sebagai pembalap tim pabrikan dua musim ke depan di awal musim ini turut memicu reaksi dan menjadi bagian dari cerita di balik kesuksesannya.
Pada Juni 2024, setelah balapan MotoGP Italia di Mugello, Ducati memutuskan untuk mempromosikan Marc Marquez ke tim pabrikan mereka. Langkah ini cukup mengejutkan banyak pihak, karena Marquez adalah pembalap dengan sejarah cedera panjang, sementara Jorge Martín, yang sudah menunjukkan konsistensi dan kecepatan tinggi, belum mendapat posisi yang lebih stabil di tim pabrikan Ducati. Keputusan tersebut memicu spekulasi bahwa Ducati mungkin telah mengabaikan potensi besar Martín, yang akhirnya menjadi bahan perbincangan di kalangan penggemar dan media.
Namun, lima bulan setelah keputusan itu, Jorge Martín membuktikan bahwa pilihannya untuk tetap bersama Pramac Ducati dan fokus pada perjuangan sendiri bukanlah pilihan yang salah. Pada 17 November 2024, di Barcelona, Jorge Martín akhirnya menyegel gelar MotoGP 2024, menunjukkan bahwa ia adalah salah satu pembalap terbaik dunia saat ini.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Spanyol pada Rabu (27/11/2024), Martín mengungkapkan betapa besar arti gelar ini baginya. “Merupakan sebuah kehormatan bisa memenangkan Kejuaraan Dunia dan ini adalah sesuatu yang akan selalu ada di dalam diri saya sepanjang hidup saya,” ujar Martín. Ia mengakui bahwa sempat merasa takut dan ragu sebelum akhirnya bisa mengatasi tantangan dan meraih gelar bergengsi ini.
“Ini adalah impian saya sejak kecil,” ungkapnya. “Saya selalu bermimpi menjadi juara MotoGP. Saya telah menjuarai Moto3, tapi saya merindukan gelar ini. Ini adalah kerja keras dan pengorbanan yang besar, tapi akhirnya, saya bisa menempatkan nama saya di menara juara, bersama dengan nama-nama besar di atasnya. Itu sangat besar dan membuat saya sangat bahagia,” tambahnya, terlihat penuh emosi.
Bagi Martín, kemenangan ini tak hanya soal kecepatan di lintasan, tetapi juga tentang proses pembelajaran yang panjang. Meskipun ia sempat ragu di masa lalu, tahun ini ia berhasil mengatasi rasa takut dan keraguan tersebut. “Jika saya tidak menang tahun lalu, itu karena saya tidak harus memenangkannya,” kata Martín. “Saya belajar banyak dari pengalaman itu, dan berkat hal tersebut, saya bisa menang tahun ini.”
Kemenangan Martín juga menunjukkan betapa pentingnya kompetisi ketat yang dia hadapi sepanjang musim. Para pesaingnya yang berkualitas tinggi, termasuk Pecco Bagnaia, Marc Marquez, dan Fabio Quartararo, menjadikan kejuaraan ini semakin menantang, tetapi juga semakin berharga.
“Level tinggi dari para pesaing saya adalah hal yang membuat kejuaraan ini makin berharga. Itu juga membuat saya menjadi lebih baik,” tutur Martín, yang memahami bahwa hanya dengan menghadapi tantangan besar, dirinya bisa berkembang dan meraih kesuksesan. Keputusan Ducati untuk mengontrak Marc Marquez di awal musim 2024 bisa dianggap sebagai langkah yang kontroversial, mengingat kondisi fisik Marquez yang belum sepenuhnya pulih dan cedera yang masih membayangi kariernya. Banyak pihak yang merasa bahwa Jorge Martín memiliki potensi yang lebih besar dan seharusnya mendapat kesempatan lebih besar untuk menjadi bagian dari tim pabrikan Ducati. Namun, dalam dunia balap, keputusan-keputusan tersebut seringkali melibatkan banyak faktor, mulai dari pertimbangan sponsor hingga dinamika tim.
Namun, dengan gelar juara MotoGP 2024 yang kini ada di tangan Martín, Ducati mungkin kini mulai merasakan penyesalan atas keputusan mereka yang memilih Marquez lebih dulu. Martín yang pernah disebut-sebut sebagai penerus Ducati, kini membuktikan bahwa ia adalah pembalap yang layak menjadi bintang utama. Setelah meraih gelar, Martín tak hanya merayakan prestasi ini untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang telah mendukungnya sepanjang kariernya. “Saya mencoba mengasimilasi semuanya sedikit demi sedikit, tapi saya sangat senang, sangat senang, menikmati momen ini dan orang-orang saya,” ujarnya.
Gelar ini juga menandakan bahwa Martín kini telah menyandang status sebagai salah satu pembalap terbaik di dunia, dan MotoGP 2024 menjadi tahun kebanggaan baginya. Dengan gelar ini, Martín telah berhasil memasukkan namanya ke dalam jajaran pembalap legendaris yang pernah menjuarai kejuaraan dunia MotoGP.