Masjid Tuo Kayu Jao, yang juga dikenal sebagai Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao, merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, masjid ini menjadi bukti sejarah panjang penyebaran Islam di wilayah Minangkabau.

Dengan arsitektur yang menggabungkan unsur Islam dan Minangkabau, masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi perkembangan Islam sejak abad ke-17. Detail seperti atap gonjong, ukiran kayu khas Minang, dan jumlah tiang yang memiliki makna simbolis menunjukkan betapa eratnya hubungan antara budaya lokal dan agama.

Masjid ini diperkirakan berdiri sejak abad ke-17 dan memiliki luas sekitar 150 meter persegi. Arsitekturnya menggabungkan unsur Islam dan budaya Minangkabau, yang terlihat dari bentuk atap gonjong bertingkat tiga yang terbuat dari ijuk setebal 15 cm. Struktur ini tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga dirancang untuk mengalirkan air hujan dengan efisien.

Keunikan lain dari masjid ini adalah ukiran kayunya yang rumit dan khas, serta 13 jendela yang melambangkan jumlah rukun salat. Selain itu, terdapat 27 tiang utama, di mana 24 tiang berasal dari 6 suku di sekitar masjid sebagai representasi unsur pemerintahan adat, sedangkan 3 tiang lainnya melambangkan imam, khatib, dan bilal.

Menariknya, pada awal pembangunannya, masjid ini tidak menggunakan paku, tetapi tetap berdiri kokoh hingga saat ini. Di sebelah masjid, terdapat sebuah tabuh (bedug) yang diyakini berusia sama dengan masjid tersebut.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Tuo Kayu Jao juga berfungsi sebagai pusat dakwah dan kegiatan sosial masyarakat. Keunikan sejarah dan arsitekturnya menjadikannya salah satu destinasi wisata religi yang menarik di Sumatera Barat.

Namun, seperti banyak bangunan bersejarah lainnya, masjid ini menghadapi tantangan dalam hal pelestarian. Oleh karena itu, pemerintah setempat bersama komunitas dan berbagai pihak terkait berupaya menjaga keaslian dan kelestariannya melalui program konservasi dan perbaikan berkala. Dengan keindahan dan nilai sejarahnya, Masjid Tuo Kayu Jao tetap menjadi simbol perjalanan Islam di Sumatera Barat dan warisan budaya yang patut dijaga untuk generasi mendatang.