
Ketika mendengar nama Menara Eiffel, yang langsung terlintas di benak banyak orang adalah suasana megah dan modern dari ibu kota Paris, Prancis. Struktur besi yang menjulang tinggi ini telah menjelma menjadi simbol abadi yang tak hanya merepresentasikan kota Paris, tetapi juga melambangkan keindahan dan keanggunan dari salah satu kota paling romantis di dunia.

Ternyata, bukan hanya di Prancis, kamu juga bisa menemukan sebuah kota yang memiliki kemiripan luar biasa dengan Paris. Menariknya, kota ini bahkan dikenal dengan julukan Paris “KW” karena desainnya yang sengaja dibuat menyerupai ibu kota Prancis tersebut. Keunikan ini semakin menarik perhatian, terutama karena lokasi kota tersebut berada di China, jauh dari Eropa. Tianducheng merupakan sebuah kota kecil yang terletak di bagian timur wilayah Hangzhou, China. Kota ini dikenal karena keunikan desainnya yang meniru arsitektur khas Paris, lengkap dengan replika Menara Eiffel sebagai daya tarik utamanya.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh National Geographic, Tianducheng merupakan sebuah kota unik yang secara khusus dirancang untuk meniru keindahan dan suasana Paris, Prancis, dengan tingkat detail yang sangat mengesankan. Tidak setengah-setengah, kota ini dibangun dengan tujuan mereplikasi Paris dalam skala besar, lengkap dengan berbagai elemen ikonik yang menjadi ciri khas ibu kota Prancis tersebut.

Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan apa yang dilakukan Tianducheng terhadap Paris adalah duplitecture atau duplicate architecture, yang mengacu pada konsep arsitektur yang meniru atau menduplikasi desain bangunan dari tempat lain. Tidak mengherankan jika di kawasan ini kamu dapat menemukan replika Menara Eiffel, monumen Arc de Triomphe, plaza Champs Elysées, serta berbagai struktur dan bangunan bergaya neo-klasik khas Prancis yang dirancang untuk menciptakan suasana ala Paris.

Selain Menara Eiffel yang megah, para wisatawan juga memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai ikon budaya dan arsitektur lainnya di Perancis, seperti Gedung Haussmann yang penuh gaya klasik hingga pesona luar biasa yang ditawarkan oleh keindahan Taman Versailles. Di setiap sudutnya, Perancis menyuguhkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

Menurut laporan The Atlantic, pembangunan Tianducheng dimulai pada tahun 2007. Kota ini dirancang khusus sebagai kawasan hunian elite di China, dengan kemampuan untuk menampung sekitar 10 ribu penduduk. Selain itu, Tianducheng dilengkapi dengan beragam fasilitas mewah yang dirancang untuk mendukung dan meningkatkan kualitas gaya hidup para warganya, mulai dari taman yang indah hingga pusat perbelanjaan eksklusif dan berbagai fasilitas rekreasi modern.
Perbedaan Tianducheng dan Paris

Tianducheng tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah seorang fotografer asal Paris, Francois Prost, melakukan perjalanan ke sana. Prost merasa terpesona dengan cara Tianducheng berhasil meniru suasana dan keindahan kota Paris, mulai dari arsitektur hingga atmosfernya yang menyerupai ibu kota Prancis tersebut.
“Saya sangat tertarik dengan kota ini, terutama karena saya berasal dari Prancis. Rasanya begitu menyenangkan memiliki kesempatan untuk mengabadikan gambar warisan budaya negara saya yang ada di sini. Saya merasa pengalaman ini sangat berharga karena saya dapat membawa hasil karya tersebut kembali ke tanah air saya,” ujarnya kepada CNN.

Setelah kembali dari Tianducheng, Prost berusaha memotret objek yang sama di Paris dengan sudut pandang yang identik untuk membandingkan kedua lokasi tersebut secara visual. Menariknya, meskipun Tianducheng sering disebut sebagai “tiruan,” replika Paris ini dirancang dan dikerjakan dengan sangat serius oleh para pembangunnya. Hal tersebut tampak jelas dari perhatian yang diberikan pada detail-detail bangunan bergaya Paris, di mana setiap elemen arsitektur terlihat begitu mirip dan dieksekusi dengan sangat cermat.

Namun, satu hal yang tidak dapat disangkal adalah adanya perbedaan mencolok dalam hal usia antara Tianducheng dan Paris. Bangunan-bangunan di Tianducheng secara umum tergolong baru karena dibangun dalam beberapa dekade terakhir, sehingga penampilannya masih terlihat modern dan segar. Hal ini jelas berbeda jika dibandingkan dengan bangunan-bangunan asli di Paris yang telah berdiri selama ratusan tahun, membawa serta jejak sejarah dan keunikan arsitektur klasik yang kaya akan nilai budaya.

Tianducheng, yang kerap dikenal dengan sebutan “Paris dari Timur,” menawarkan daya tarik tersendiri yang mampu memukau siapa saja yang mengunjunginya. Kota ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat China yang mencari pengalaman ala Eropa tanpa harus meninggalkan tanah air, terutama bagi mereka yang belum memiliki kesempatan untuk menjelajahi keindahan benua tersebut secara langsung.

Seorang pengunjung bahkan mengungkapkan bahwa dirinya merasa tak perlu lagi bepergian ke Prancis untuk melihat Menara Eiffel setelah menyaksikan replika menara tersebut yang ada di Tianducheng. Pengalaman mengagumi keindahan menara ini di lokasi tersebut membuatnya merasa seolah-olah sudah merasakan atmosfer khas Prancis tanpa harus meninggalkan negeri asal.

Kota yang berada di sebelah timur Kota Hangzhou ini terlihat begitu sepi, hampir seperti kota yang ditinggalkan penghuninya. Suasana tersebut muncul karena hanya sedikit sekali orang yang memutuskan untuk tinggal di sana. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya sewa yang melambung tinggi, sehingga banyak orang merasa keberatan dan memilih untuk mencari tempat tinggal lain yang lebih terjangkau. Meskipun demikian, kota ini tetap memancarkan daya tarik dan pesona khas yang tak pernah pudar, menjadikannya sebagai magnet utama yang terus menarik perhatian serta minat wisatawan yang datang dari berbagai penjuru.