
Rencana Garuda Indonesia untuk menambah 100 unit pesawat dari Boeing dan Airbus pada akhir tahun 2025 merupakan langkah yang sangat ambisius dan penting untuk memperkuat armada mereka. Ini juga bisa menjadi indikasi positif bagi industri penerbangan Indonesia secara keseluruhan, yang memang membutuhkan peningkatan kualitas dan kapasitas agar bisa bersaing di tingkat global.

Penandatanganan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) juga menunjukkan bahwa ada upaya serius untuk memperkuat industri pendukung di sektor penerbangan, seperti industri permesinan kedirgantaraan. Selain itu, dukungan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam meyakinkan lessor terkait pemesanan pesawat menunjukkan adanya upaya koordinasi antara sektor publik dan swasta untuk mendorong pertumbuhan industri penerbangan.

Namun, memang agak menarik bahwa hingga saat ini belum ada rincian lebih lanjut mengenai jenis pesawat Boeing dan Airbus yang akan dibeli. Garuda Indonesia mungkin masih dalam tahap perencanaan atau pembicaraan mengenai opsi pesawat yang paling sesuai dengan kebutuhan ekspansi mereka.