
Timnas Polandia menghadapi tantangan besar di FIFA Matchday bulan Juni ini tanpa kehadiran bintang utamanya, Robert Lewandowski. Dua laga penting dalam rangka kualifikasi Piala Dunia 2026—melawan Moldova pada 6 Juni dan Finlandia pada 10 Juni—harus dijalani tanpa sang striker andalan.

Yang mengejutkan, absennya Lewandowski bukan karena cedera atau performa buruk. Justru sebaliknya, musim lalu bersama Barcelona, ia tampil impresif dengan mencetak 42 gol dari 52 penampilan di semua kompetisi. Bahkan di laga internasional terakhirnya pada Maret lalu, Lewandowski masih sempat mencetak gol saat Polandia menghadapi Lituania.

Namun, ketidakhadiran Lewandowski kali ini ternyata disebabkan oleh konflik internal. Namanya tidak dimasukkan ke dalam skuad oleh pelatih baru Polandia, Michal Probierz, menyusul keputusan kontroversial sang pelatih yang mencopot ban kapten dari tangan Lewandowski dan memberikannya kepada Piotr Zielinski, gelandang Inter Milan.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Lewandowski meminta izin untuk absen dari sesi latihan tim nasional karena merasa kelelahan setelah musim panjang. Namun, permintaan tersebut ditanggapi dingin oleh Probierz, yang menganggapnya sebagai bentuk ketidakkomitmen terhadap tim. Imbasnya, jabatan kapten yang sudah lama disandang Lewandowski pun dilepas dan dialihkan ke Zielinski.

Keputusan ini menimbulkan spekulasi dan kritik, mengingat peran vital Lewandowski dalam tim nasional Polandia selama lebih dari satu dekade terakhir. Ia merupakan top skor sepanjang masa bagi negaranya dan menjadi simbol utama kekuatan lini depan Polandia di berbagai turnamen besar.

Kini, publik Polandia harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka akan menjalani dua laga krusial tanpa kehadiran sang ikon. Apakah ini awal dari akhir era Lewandowski di tim nasional, atau hanya jeda sementara hingga ada perubahan di kursi kepelatihan? Hanya waktu yang bisa menjawab.