Italia dikenal sebagai negeri yang kaya budaya, sejarah, dan bahasa yang khas. Namun, siapa sangka, di salah satu sudut terpencil wilayah Piedmont, terdapat sebuah desa kecil yang justru tidak berbicara dalam bahasa Italia. Desa ini bernama Sancto Lucio de Coumboscuro, dan masyarakatnya menggunakan bahasa Provencal, sebuah dialek kuno dari Prancis.

“Provence Kecil” di Jantung Italia

Coumboscuro sering dijuluki sebagai “Provence Kecil-nya Italia” karena letaknya yang sangat dekat dengan perbatasan Prancis, tepatnya di wilayah pegunungan antara Piedmont dan Provence. Meskipun secara administratif merupakan bagian dari Italia, desa ini lebih mencerminkan warisan budaya Prancis.

Bahasa sehari-hari penduduknya adalah Provencal, salah satu bentuk dari bahasa Occitan yang berasal dari era Latin abad pertengahan. Bahasa ini masih digunakan di berbagai bagian wilayah selatan Prancis, dan menjadi simbol kuat identitas lokal di Coumboscuro.

Hanya Dihuni 30 Orang, Hidup Melambat di Tengah Alam

Dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 30 orang, Coumboscuro adalah desa kecil yang hidup dalam keheningan dan kesederhanaan. Mayoritas warga berasal dari keluarga penggembala yang hidup berdampingan dengan alam. Hidup mereka tidak hanya lambat, tapi juga penuh tantangan.

Seorang penggembala lokal, Garrone, mengungkapkan bahwa ia bekerja tanpa hari libur sepanjang tahun, bahkan pada hari Natal dan Tahun Baru. “Ternak saya tetap harus diberi makan dan dirawat, tak peduli hari apa pun itu,” katanya.

Minim Teknologi, Maksimal Ketahanan

Kehidupan di Coumboscuro jauh dari hiruk pikuk dunia modern. Selama musim dingin, listrik bisa padam berminggu-minggu dan akses internet sangat terbatas. Namun, warga tidak panik. Mereka terbiasa mengandalkan lampu minyak sebagai penerangan dan menjalani gaya hidup sederhana yang harmonis dengan alam.

Bentang Alam Menawan, Padang Lavender, dan Pegunungan Alpine

Meski terpencil, keindahan alam Coumboscuro tak perlu diragukan. Desa ini dikelilingi oleh padang rumput luas yang bermekaran dengan lavender ungu, serta panorama pegunungan Alpine yang menjulang hingga ke garis pantai Cote d’Azur di Prancis. Pemandangan ini menjadikannya destinasi ideal bagi para pelancong yang ingin menyepi dari hiruk pikuk kota dan mendekatkan diri pada alam.

Bagi sebagian wisatawan, Coumboscuro kerap menimbulkan kebingungan karena tidak terdengar satu kata pun bahasa Italia di sana. Ini membuat banyak dari mereka bertanya-tanya, apakah mereka tersesat ke desa di Prancis?

Menjangkau Coumboscuro

Untuk mencapai desa ini, pengunjung harus terbang ke Turin, lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta api dan bus menuju selatan Provence. Akses yang tidak mudah ini justru menjaga keaslian dan ketenangan desa tersebut.

Warisan yang Ingin Dibagikan

Meski terpencil, Coumboscuro bukanlah tempat yang menutup diri. Justru sebaliknya, penduduknya menyambut pengunjung dengan tangan terbuka. “Kami ingin dunia menemukan kami. Kami tidak ingin dilupakan, karena kami memiliki begitu banyak warisan untuk dibagikan,” ujar Garrone.