Kecaman datang kepada seorang anggota TNI setelah ia melarang warga bermain di Bendungan Pleret, Semarang, yang viral karena digunakan untuk berselancar, meskipun aktivitas tersebut sangat berbahaya. Penjaga bendungan kesulitan untuk menghentikan warga, terutama anak-anak, yang bermain di area tersebut.
Video yang beredar menunjukkan beberapa warga jatuh saat berselancar, yang dapat berisiko menyebabkan cedera, termasuk cedera kepala. Bayu, petugas Bendung Pleret, menjelaskan bahwa ada dua zona di bendungan: zona umum dan zona khusus yang dilarang untuk bermain. Kondisi di bendungan semakin berbahaya, terutama saat hujan deras, di mana risiko air bah dan perbedaan kedalaman meningkat. Pada 14 Juli, seorang remaja hampir tenggelam setelah tidak menyadari kedalaman air yang mencapai dua meter.
Kecaman terhadap anggota TNI tersebut muncul karena masyarakat merasa bahwa larangan tersebut tidak cukup tegas, mengingat bahaya yang dihadapi. Masyarakat diimbau untuk lebih memahami risiko bermain di area bendungan dan menjaga keselamatan diri, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu.